Cerita Dewasa Oral dengan Lawan Jenis
Cerita Dewasa Oral dengan Lawan Jenis
Mei-Mei temen kostku mau pinjam film dvd Lord of the Ring 2 milikku.
Aku perbolehkan, tapi nanti malam saja, kataku kepadanya. Sebagai
gambaran, Mei-Mei tuh anak SMU kelas 3, lumayan facenya, supel, rada
kurus, tapi dadanya proporsional, kencang dan indah.
Malamnya, aku tuh lupa mau pinjamin dia film, tapi malah nonton BF
yang barusan kupinjam tadi siang dari temanku. Kubuka pakaianku sampai
telanjang bulat, karena badanku jadi panas atas bawah karena BF. Dengan
posisi duduk, kukocok pelan-pelan penisku yang sudah berdiri tegak,
sambil nonton BF.
Dalam film tersebut, diperlihatkan, cewek bule cakep sedang mengoral
penis lawannya dengan sangat menggairahkan dan sangat menikmatinya,
seperti makan ice cream. Sedang asyik-asyiknya mengocok, tiba-tiba
kamarku terbuka dan Mei-Mei, dengan sedikit berteriak “Mana filmnya? Ihh
gila, ngapain Ko?
Jorok banget”Kontan aku langsung terloncat dari dudukku sambil menutupi penisku yang berdiri,
“Akh..aku aku..” kataku tergagap.Mei-Mei langsung masuk kamarku dan
menguncinya, “Hayo, nonton BF kok sambil telanjang? Ngapain saja
tuh?”Kataku
“Akh, kegiatan rutin cowok kok”Lalu dengan cueknya dia juga akhirnya
ikutan melihat film BF, sementara pinggang ke bawahku kututupi selimut.
Tontonan BF saat itu yaitu 2 manusia berlawanan jenis sedang mengoral kelamin lawannya.
Lalu Mei-Mei tanya padaku,”Ko, emang enak gituan? Kok mereka tidak
jijik ya?”Jawabku,”Kamu pernah terangsang belum? Masa belum pernah?”.
“Pernahlah, aneh kamu Ko”, katanya.“Lalu rasanya seperti apa? Apakah
kamu merasakan sensasi aneh dibagian-bagian tertentu tubuhmu? Pernah
tidak masturbasi?”, tanyaku.
“Ya ada rasa geli-gelinya, masturbasi? Maksa keluar sel telur wanita?
Belum pernah tuh, sakit kan?”, jawabnya.“Gila, justru tidak sakit, tapi
malah sangat nikmat, itulah salah satu hal yang paling nikmat di dunia,
namanya sex! Apapun bentuknya, masturbasi, onani, oral, anal, senggama,
dll.”
“Lalu diantara semua kegiatan tadi, yang paling enak yang mana
Ko?”“Ya, kalau dari urutan terbawah, masturbasi/onani karena sendirian
melakukannya, lalu oral sex dan yang paling nikmat tiada tara adalah
senggama”, jawabku dengan enteng.
“Aku yakin Ko Tedi pernah senggama kan? Ngaku aja deh!”
protesnya.“Sayang sekali tebakanmu salah, justru belum pernah! Milikku
hanya kuberikan untuk istriku kelak, yee!” balasku dengan bangga, “Tapi
kalau oral sex sih pernah, dengan Leni.
”“Hah? Dengan Ci Leni? Teman satu kost kan? Masa sih? Kapan? kok aku
tidak pernah tahu, gila loe, lalu kamu ambil kesuciannya dan tidak
tanggung jawab?”“Masa aku main dengan Leni harus omong sama kau?
Lagipula dia sudah tidak perawan karena pernah senggama dengan pacarnya
waktu SMA.
Kami melakukannya atas sama-sama saling suka kok, kami tidak senggama
lho, cuma oral sex. Hampir tiap hari kami melakukannya, enak lho,
nikmat sekali, lagipula aman karena tidak merusak selaput dara cewek,
nyesel deh kamu tidak pernah merasakannya,” godaku.
“Emang bener nikmat? Serius nih tidak sakit atau selaput daraku, eh
mak.. maksudku selaput dara tidak pecah?” tanyanya dengan malu karena
salah ucap. Aku mengangguk mengiyakan, aku yakin sekali, Mei-Mei pasti
mau diajak oral sex.
Film BF yang kupause tadi lalu kuresume lagi. Melihat ekspresi
wajahnya yang putih itu, kelihatan bahwa dia mulai terangsang, napasnya
berat dan wajahnya memerah. Penisku yang setengah tegang, akhirnya jadi
tegang lagi.Kami dalam keadaan duduk saat itu.
Kupeluk Mei-Mei dari belakang pelan-pelan lalu kugerai rambut yang
menutupi pipi kanannya dan kudaratkan ciumanku di pipi kanannya.
Mei-Mei masih tegang karena tidak pernah dipegang cowok. Apalagi
penisku yang sudah ereksi dari tadi, menempel di pantatnya, walau
pinggangku masih terlilit selimut. Kugenggam tangan kirinya dengan
tangan kananku, tangan kiriku memeluknya, sementara bibirmu mulai
menciumi pipi, leher, dan telinganya.
“Ohh..sstt” desisnya. Aku cium bibirnya yang mungil, pelan saja dan
dia mulai menanggapinya. Kupermainkan lidahku dengan lidahnya, sementara
kuputar pelan-pelan tubuhnya sampai menghadapku (masih dalam keadaan
duduk). Dengan cukup cepat, kuganti film BF tersebut, dengan lagu mp3
barat yang romantis.
Kupeluk mesra dia, kedua tanganku mengelus-elus punggungnya dan
terkadang kuremas lembut kedua pantatnya. Aku sangat suka pantat cewek,
begitu menggairahkan, apalagi yang padat berisi, ingin rasanya meremas
dan menciuminya.
Penisku yang tegak lurus terkadang kugesekkan keperutnya. Bingung dia
harus memperlakukan penis seperti apa. Langsung kubimbing tangannya
untuk mengelus-elus dan mengurut seluruh bagian penis dan kedua bijinya.
Memang kalau cewek yang pegang penis, sungguh berbeda jauh nikmatnya
apalagi sudah beberapa minggu penisku ini mendambakan kocokan dan emutan
cewek lagi.Kurebahkan Mei-Mei pelan-pelan, bibirku semakin bergerilya
di bibirnya, leher dan telinganya.
“Ohh, sst..” desahnya, yang semakin membuatku bernafsu.
Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri
badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu turun ke dada kanannya. Kuraba
pelan, lalu mulai remasan-remasan kecil, dia mulai menggeliat (geliatnya
sangat sexy).
Wah gila, kenyal dan kencang, semakin kuperlama remasanku, dengan
sekali-kali kuraba perutnya. Tanganku mulai masuk didalam bajunya,
mengelus perutnya dan Mei-Mei kegelian. Tanganku yang masih di dalam
bajunya, mulai naik kedadanya dan meremas kedua gunung kembarnya, jariku
keselipkan dibranya agar menjangkau putingnya untuk kupermainkan.
Mei-Mei mulai sering medesah,“Sst.. ahh.. ohh” Karena branya sedikit
kencang dan mengganggu aktivitas remasanku, maka tanganku kulingkarkan
ke belakang punggungnya.Kait branya kubuka, sehingga longgarlah segel 2
bukit kembar itu.
Bajunya kusingkap keatas, wah indah sekali dadanya, putih mulus,
kedua putingnya mencuat mengeras ingin dijilati. Sudah saatnya nih
beraksi si lidah. Kujilati, kusedot-sedot, kucubit, kupelintir kecil
kedua putingnya.
Mei-Mei mulai meracau tidak karuan manahan nikmatnya permainan
bibirku di kedua dadanya. Kubuka baju dan branya sehingga tubuh atasnya
bugil semua. Tubuhnya yang putih, dua bukit ranum dengan 2 puting
mencuat indah, wajahnya memerah, keringat mengalir, ditambah
desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh pemandangan yang tidak boleh
disia-siakan.
Kuciumi bibirnya lagi, dengan kedua tanganku yang sudah bebas
bergerilya di kedua bongkahan dadanya. Nafas kami menderu menyatu,
mendesah, ruangan kamarku menjadi semakin hangat saja. Dengan adanya
lagu yang sedang mengalun rada keras, kami memberanikan diri mendesah
lebih keras. Kuciumi dan kujilati badannya, mulai dari lengan atas, naik
ke pundak dan leher, turun ke dadanya.
Sengaja kujilati bongkahan dadanya berlama-lama tanpa menyentuh
putingnya, kupermainkan lidahku disekitar putingnya. Tiba-tiba lidahku
menempel ke puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan kiriku
mencubit-cubit puting kirinya, Mei-Mei semakin kelojotan menahan
geli-geli nikmat.
Enak sekali menikmati bukit kembar cewek,inginnya nyusu terus deh.
Tangan kananku mulai merayap ke pahanya, kuelus naik turun, terkadang
sengaja menyentuh pangkal pahanya.Terakhir kali, tanganku merayap ke
pangkal paha, dengan satu jariku, kugesek-gesekkan ke vaginanya yang
ternyata sudah basah sampai membekas keluar di celana pendeknya.
Kedua kakinya langsung merapat menahan geli. Tanganku mengelus
pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya, lalu semua jariku mulai
menggosokkan naik turun ke bukit kemaluannya.“Ah gila..uhh hmm”,
geliatnya sambil meremas bantalku.
Kulumat bibirnya, tanganku mulai menyusup kedalam celananya, menguak
CD-nya, meraba vaginanya. Mei-Mei semakin terangsang, dengan desisan
pelan serta gelinjang-gelinjang birahi. Tak lama kemudian dia mendesis
panjang dan mengejang, lalu vaginanya berdenyut-denyut seperti denyutan
penis kalau melepas mani.
Mei-Mei lalu menarik nafas panjang. Basah mengkilap semua jariku,
mungkin tidak pernah terasang seperti ini, lalu kujilat sampai
kering“Lebih enak dan gurih, perawan mungkin memang paling enak,” kata
hatiku.
“Koko nakal, ” katanya sambil memelukku erat. Sudah saatnya penisku
dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing lagi tangannya untuk
meremas dan mengurut penisku. Gantian aku yang melenguh dan mendesis,
menahan nikmat.
Posisiku berbaring di bawah dan Mei-Mei mulai menyerbu tubuhku sambil
tetap memijat penisku, mencium dan menjilat dadaku, putingku, perutku
dan akhirnya sampai tepat didepan tonjolan penisku. Mei-Mei lalu membuka
balutan selimut yang melingkari pinggangku, dan penisku melompat
keluar. Kaget dan tertawa tertahan Mei-Mei melihat penisku.
“Ih lucu deh, gemes aku jadinya, harus digimanain lagi nih Ko?”,
tanyanya bingung sambil tetap mengelus-elus batang kejantananku.
Terlihat disekitar ujung penisku sudah basah mengeluarkan cairan bening
karena ereksi dari tadi.
“Ya diurut-urut naik turun gitu, sambil dijilat seperti menikmati es
krim” sahutku. Ditimang-timangnya penisku, dengan malu-malu lalu
dijilati penisku, ekspresi wajahnya seperti anak kecil.Mulai dimasukkan
penisku ke mulutnya dan “Ahh Mei, jangan kena gigi, rada sakit tuh, ok
sayang?”“Hmm, ho oh”, mengiyakan sambil tetap mengulum penisku.
Nah begini baru enak, walaupun masih amatir.“Yess..” desahku menahan
nikmat, terlihat semakin cepat gerakan naik turun kepalanya.“Ko, bolanya
juga?” tanyanya lagi sambil menunjuk ke zakarku.“Iya dong sayang,
semuanya deh, tapi jangan kena gigi lho”.
Dijilati dan diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak luput
dari jilatannya, hingga kemaluanku basah kuyup.“Ahh..ohh..yes..”
desahku dengan semakin menekan
Cerita Dewasa Oral dengan Lawan Jenis
Reviewed by lolypop
on
00.23
Rating:

Tidak ada komentar