Cerita Sex Pemilik Butik Hijab Lepas Perawan
Birahi TKI, kali ini akan menceritakan kisah yang dialami seorang pemilik butik hijab yang melepas keperawanan nya dengan seorang duda. penasaran? yuk langsung saja kita baca cerita di bawah.
Cerita Sex Pemilik Butik Hijab Lepas Perawan
Panggil saja aku Dona usiaku 22 tahun aku mempunyai butik hijab.
Sebelumnya aku bekerja di salah satu kantor swasta namun gajiku tidak
seberapa dan banyak diatur oleh atasan. Aku tipe orang yang tidak bisa
diatur oleh orang yang aku lakukan bebas. Bekerja ikut dengan orang memang
tidak nyaman enak bekerja sendiri. Awalnya aku diberi modal orangtuaku
untuk usaha.
Banyak usaha yang pernah aku coba diantara lainnya membuka konter hp.
Menjual aksesoris HP dan pulsa namun karena banyaknya persaingan
konterku tidak laku. Akhirnya aku tutup dan mencoba usaha lain. Menjual
es pisang ijo di taman kota juga pernah, gagal lagi hanya bertahan 3
bulan saja. Orangtuaku selalu memberiku modal untuk usaha namun selalu
saja aku gagal.
Aku binggung mau usaha apa lagi semua sudah aku jalani. Bapak selalu
mendukung apa saja yang aku lakukan walaupun akhirnya gagal. Ada
tawaran bekerja di kantor sebagai sekertaris aku juga menolaknya. Lulusan SMA
tanpa ada skill memang susah mencari pekerjaan paling juga jaga toko
atau swalayan. Daripada aku bekerja ikut orang nantinya keluar mending
aku nganggur di rumah.
Beberapa bulan aku hanya di rumah makan tidur kadang ngumpul sama
teman. Berbagi cerita sama mereka yang berkuliah atau yang sudah
bekerja. Mereka menawari aku untuk mencoba usahanya dan bekerja di
kantor mereka. Aku orangnya susah diatur jadi semua tawaran yang diberikan aku
tidak minat sama sekali. Mungkin aku harus menikmati hari-hariku di
rumah.
Banyak belajar dengan mereka para pengusaha cara nya melihat video di
youtube. Banyak tuh pengusaha sukses yang memposting usahanya. Suatu
ketika teman ibukku datang ke rumah. Dia ngobrol sama ibu di ruang tamu,
seperti biasa aku membuatkan minum untuk tamu. Teman ibu tante Indah namanya ,
“hay Don..sekarang di rumah aja ya nak?”
“iya nih tante susah cari pekerjaan pengen usaha sendiri tapi selalu gagal..”
“ya terus semangat Don jangan menyeraah kamu masih muda lo..”
“iya tante tapi binggung nih mau usaha apa ya…”
“eh Don tante punya teman, dia produksi hijab di rumahnya setiap
minggu dia datang ke pasar untuk mengantar dagagannya, coba deh kan
sekarang hijab lagi tren banyak untungnya..”
“hijab tan? Wah boleh juga ya disini kan masih jarang siapa tahu ntar jadi pusatnya ya..”
“iya ini peluang lo kalau mau aku kasih no teleponnya ya..”
“boleh tante..makasih ya tan…”
Akhirnya aku tertarik untuk usaha jual jilbab. Orangtuaku juga
mendukungmereka langsung membelikan aku etalase untuk tempat kerudung.
Ya sederhana dulu aku buka di depan rumah. Aku menghubungi teman tante
Risma. Udah terhubung saling komunikasi kita janjian untuk ketemu. Jarak
pasar dengan rumah tidak begitu jauh hanya beda gang masuk saja.
Aku bertemu dengan pedangang itu namanya Mas Bagus. Dia pemilik
produk hijab yang beredar di pasaran. Harga dari sana udah murah sekali
dan aku bisa ambil keuntungan banyak. Aku semakin penasaran dan ingin
mencoba usaha itu. Kita udah sepakat buat kerja sama, awalnya aku
mengambil sedikit namun modelnya bermacam-macam.
Aku memiliki label untuk hijabku sediri yaitu “Donz Hijab” aku
memasang plang didepan rumah. Kemudian aku juga memasarkan lewat
instagram dan facebook. Sekitar 2 bulan butik miniku banyak dikunjungi
orang. Aku juga sekarang mau nggak mau harus memakai hijab. Yang jelas
owner juga memakai jilbab yang unik biar pembeli tertarik.
Aku merubah penampilan dari yang tidak memakai hijab hingga kini aku
berhijab. Dengan berbagai macam kerudung yang aku pake pasti banyak
orang yang minat. Aku juga melayani via JNE aku kirim ke berbagai kota.
Aku dibantu oleh saudaraku jika aku sendiri kualahan. Karena pelanggan
semakin hari semakin bertambah.
Dari keuntunganku berjualan selama 6 bulan aku bisa menyisihkan uang
untuk membuat butik di halaman rumahku. Ya lumayan sih halaman depan
rumahku luas ada tanah kosong bisa dimanfaatkan. Dibantu orangtuaku aku
membuat tempat sederhana untuk berjualan. Karena semakin banyak model
kerudung konsumen juga bertambah secara otomatis harus ada tempat
tersendiri untuk menyimpan hijab-hijab itu.
Mas Bagus sampai heran dengan usahaku yang sangat maju pesat. Padahal
aku baru pemula dan hijab kini menjadi tren yang paling kekinian saat
ini. Seminggu sekali mas Bagus mendatangi butik menyetok barang dan
mngeceknya. Barang yang aku ambil selalu saja terjual dengan cepat aku
jarang mengembalikan barang karena tidak laku. Ya syukur deh pelanggan
setia mendatangi butikku.
Aku mengembangkan usahaku dengan menjual gamis baju-baju panjang
bernuansa muslim. Penampilankupun berubah menjadi semakin alim.
Kecantikanku semakin terpancar karena aku rajin perawatan. Kini aku
memiliki 3 karyawan tetap di butik. Aku hanya duduk manis di kasir
sambil mengawasi pembeli yang kadang ramai sekali.
Mas Bagus kerap mendatangi aku tidak hanya untuk mengantar barang
dagangan namun dia datang untuk sekedar ngobrol dengan aku. Kala itu
hari Minggu biasanya aku buka pagi jam 7 karena hari libur biasanya
banyak yang datang. Aku membuka butik di depan teras aku terkejut mas
Bagus datang,
“loh mas kok pagi-pagi udah di depan rumah nggak ngabari Dona dulu…”
“aku tadi tidak sengaja lewat gang rumahmu ya sekalian mampir aja..”
“pagi sekali mas mainnya hehe.. sini mas masuk..”
Aku memperrsilahkan mas Bagus masuk ke dalam butik. Untung aja aku sudah berdandan rapi menggunakan gamis simple dan kerudung yang rapi. Coba pas
keluar aku berantakan aku kan malu pastinya. Mas Bagus mengajak aku
ngobrol lama sekali, banyak yang dibahas. Dia ternyata habis cerai
dengan istrinya karena permasalahan pribadi.
Aku aja nggak tahu kalau mas Bagus sudah berkeluarga setahu aku dia
bujang. Dia juga belum memiliki anak dari pernikahannya yang sudah 5
tahun itu. Mungkin itu salah satu faktor perceraian mas Bagus. Kini mas
Bagus menyandang status duda keren. Setelah perceraian dengan istrinya
dia sering mengajak aku pergi untuk sekedar makan dan curhat.
Intensitas waktu kita untuk bertemu semakin banyak, tidak ada kata
pacaran aku hanya teman dekat nya dikala sepi melanda. Orangtuaku juga
sudah memberi pesan kepadaku jika aku tidak boleh menjalin hubungan yang
serius karena status mas Bagus seorang duda. Namun takdir berkata lain
waktu itu siang hari mas Bagus datang ke butik.
Dia membawakan aku es buah aku memang sengaja bbm dia untuk datang ke
butik. Waktu itu karyawanku semua ijin karena ada kepentingan. Bapak
ibu juga pergi ke luar kota. Aku tidak ada yang membantu aku terpaksa
membutuhkan bantuan mas Bagus. Tumben butik ramai padahal tidak hari
libur, aku kualahan siang itu. Banyak pembeli berdatangan silih
berganti.
Mas Bagus membantu aku kala itu hingga sore hari. Sore tiba pembeli
sudah tidak ada yang berdatangan. Aku mandi dan menemui mas Bagus yang
masih di butik,
“mas..makasih ya..pasti capek ya bantuin Dona?”
“ahhh enggak kok biasa aja..”
“loh mas kok butiknya udah di tutup jam segini…”
“udah sore kamu jangan terlalu capek..” ucap mas Bagus.
“biasanya aku kalau tutup malam mas dibuka lagi aja aku jaga sendiri nggak papa..”
Mas Bagus tampak aneh dengan tiba-tiba dia menutup butikku tanpa
bilang apapun dengan aku. Dia mendekati aku yang sedang duduk di sofa.
Aku dan dia duduk berdampingan namun mas Bagus diam saja. Aku memakai
gamis tipis sedikit mepet body dan kerudung yang simple karena rambut
aku masih basah jadi tidak aku tutup takut bau rambutnya.
Mas Bagus memegang tanganku aku melepaskannya. Dia mematikan lampu
dan didalam gelap sekali karena pintupun dia kunci hanya ada AC yang menyala.
Aku masih saja tidak mengerti dengan sikap mas Bagus. Aku mencoba
berdiri menyalakan lampu namun tanganku ditarik hingga aku jatuh
kepangkuannya. Aku saling bertatapan dengannya didalam kegelapan itu.
Dia mencium bibirku dengan tiba-tiba , aku duduk disofa dan dia
berada dihadapanku dengan santainya mas bagus mengecup lembut bibirku. Aku melepaskannya
namun tangan mas Bagus dengan kasar menariku dan dia pun kembali mengecup bibirku kembali. Dia menciumi
bibirku dengan perlahan aku pasrah dan mengikutinya. Walaupun kadang
aku menghempaskan wajahku dia berusaha menarik wajahku kembali lagi.
Aku tidak bisa berkutik saat itu, mas Bagus terus menciumi bibirku
yang merah merona dengan lipstik yang cetar yang hari itu kupakai. tubuhku di rebahkan di
sofa dia berada diatasku dan menciumi bibirku. Aku hanya geleng-geleng
menolaknya namun gagal. Ciuman itu seperti ada magnetnya bibirku seperti
tertarik dan menikmati sentuhan bibir mas Bagus.
Dia melepaskan ciumannya dan memeluk aku sangat erat,
“aku menahan nafsu ketika terus berhadapan denganmu , Dona… Penisku
serasa berdiri tegak ketika aku melihat bodymu yang sexy itu. payudaramu
yang besar membuat aku horny…”
“apa maksudnya mas berkata seperti itu jangan mas ucapku kecil…”
“sudah kamu diam saja aku akan membuatmu terbang melayang berada dipelukanku…”
Dia menciumku kembali membelai rambutku dan turun ke bawah. Payudaraku diremas keras aku mendesah,
“aaaaaakkkkkkkkhhhh….mas….aaaaaaaakkkkhhh…aaahhhhhhhh mas…..”
Bibirnya masih menciumi bibirku kedua tangan terus meremas payudaraku
dengan keras. Aku lemas saat itu, gamis panjang ku dia buka dia lepas.
Aku telanjang tetapi kerudungku masih menempel di kepalaku. Dia melepas
jilbabku dan melihat rambutku masih basah terlihat segar. Dia melihat
tubuhku yang sexy payudaraku yang montok itu.
Dia semakin bergairah melihat aku telanjang apalagi rambutku terurai.
Payudaraku langsung diterkam dengan kedua tangannya. Terus dia
remas-remas hingga aku mersakan kenikmatan. Bra ku dilepas dia melihat
putting susuku yang tegang, jemarinya memutar – mutar putingku aku
merasakan kenikmatan,
“aaaaahhhh mas……nikmat mas…….aaaaaaaahhhhh…..ooohhhhh……..”
Dia mengulum putting susuku secara bergantian kanan kiri. Dia kulum
kanan dan putting kiriku dia putar-putar tubuhku mengejang merasakan
nikmat yang tak terkira. Setelah itu dia menjilati payudaraku putingku
dengan lidah panjangnya. Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan yang
di buat nya,
“oooohhh mas…aaaahhhhhhh…ooohhh….aaahhhhhh….”
Dia menjilati tubuhku hingga ke pusar turun ke bawah sampai di
memekku. Dia mengelus-elus memekku dan membuka celana dalamku. Dia juga
melepas baju dan celananya dengan jelas aku melihat penisnya tegak
sangat kencang. Aku menutupi mataku ketika melihat kemaluan mas Bagus.
Aku baru pertama kali melihat kemalua n seorang pria.
Dia mengelus-elus memekku jemarinya membuka lipatan demi lipatan. Dia
menjulurkan lidahnya dan menjilati memekku. Memekku basah mengeluarkan
cairan karena dibuat horny terus menerus. Dia kembali menjilati
selakangan aku tak tahan saat itu aku mendesah keras,
“aaaaaaaaakkkkhhh…aaaakkkhhh oooohhhh mas …..aaaahhh……”
Setelah itu mas Bagus mencoba menggesek-gesekkan penisnya dengan
memekku. Perlahan dia gesekkan geli sekali tubuhku bergetar. Kemudian
dia menggesekkan dengan cepat aku merasakan kenikmatan. Dia mencoba
memasukkan penisnya ke dalam memekku. Ujungnya dia putar-putar di lubang
memekku.
Memekku yang sudah semakin basah dan licin semakin mudah untuk di masuki. Tubuhku terasa
lemas ketika dia memasukkan penis kedalam memek ku dan bibirnya mengulum putting
susuku,
“ooooouuggghhh mas…..ooouughhh…mas…..aaaaaaaahhhh…..”
Tampaknya mas Bagus terus membangkitkan gairahku dengan mengulum
putingku secara terus menerus. Banyak keringat bercucuran jatuh di tubuh
mas Bagus. Dia sudah seperti kerasukan nafsu yang sangat tinggi.
Perlahan penisnya masuk ke dalam memekku, ujungnya sudah masuk dan aku
menjerit kesakitan,
“aaaaawwww….sakit mas….aaahhh….sakitt…..aaaawwwww…….aaaahhhh…..”
Ujung penisnya masuk ke dalam memekku dan dia memberikan tekan yang
sangat keras. Dia tekan agar penisnya masuk seluruhnya ke dalam
memekku. Gerakannya maju mundur menekan masuk ke dalam. Setiap kali aku
merasa kesakitan dia selalu mengalihkan dengan mengecup bibir dan
mengulum putting susuku. Kesakitan itu hiking berubah menjadi
kenikmatan.
Gerakan maju mundur itu berhasil menembus selaput keperawananku dan
akhirnya sobek. Ada sedikit darah yang keluar dari memekku. Mas Bagus
sudah berhasil merenggut perawanku saat itu. Aku meneteskan air mata,
aku telah mengingkari janjiku kepada kedua orangtuaku. Aku terbawa
suasana birahi yang memuncak, yangada aku hanya pasrah saja.
Awalnya menolak namun lama-lama aku menikmatai belaian demi belaian
dan kecupan mas Bagus. Lalu dia terus menekan penisnya tanpa
menghiraukan memekku yang berdarah. Memekku yang masih perawan membuat
kepuasan tersendiri baginya. Mungkin sedikit sempit karena memang baru pertama
kalinya dimasuki penis.
Aku terus merasakan kenikmatan dan goyangan penis mas Bagus,
“aaaaahhh….ooohhh mas…..aaaaakkkhhh…..ooohhh….mas…..aaakkkhhh…lagi mas….aaaaakkkhh…”
Karena saking nikmatnya aku mengangkat pantatku dengan tiba-tiba. Mas
Bagus senang ketika aku mengangkat pantat. Penisnya seakan tertancap
mentok di dalam memekku. Pas aku angkat mas Bagus menggoyangngkan
penisnya,
“aaaaaahhhh mas…terus mas….aaahhh….ooohhh…..”
Kakiku dibuat mengangkang lebar, mas Bagus memegang kakiku sementara
penisnya dengan liar terus menusuk-nusuk ke dalam memekku nikmat sekali,
“aaakkkkhhhh mas….ooohhhh aaaahhh nikmat sekali terus mas….aaaaaahhhhh…….”
Tekanan semakin cepat ketika aku mengangkang, memekku terbuka lebar.
Seakan dia tidak menyia-nyiakan kesempatan dia terus menekan penisnya
terus menerus. Tanganku memegang kepala mas Bagus tak sadar aku menarik
rambutnya dengan keras aku tidak tahan dengan kenikmatan nafsu itu,
“oooohhh mas…aahhhhhh…mas….aaaaakkkhhh ooohh…..aaahhhh terus mas aaaaaaakkkhh….”
Tak lama kemudian cairan sperma mas Bagus keluar dari penisnya,
“cccccrrrrrrooooottt……cccccroooooottt……ccccrrrroooottt……..”
Cairan itu dia semprotkan di bibirku dan dia menyuruhku untuk menelan
sperma yang kental itu. entah bagaimana rasanya yang pasti aku sudah
menelan sebagian sperma. Mas Bagus kemudian dia memelukku dengan erat
seperti biasa duda itu mengatakan bahwa dia mencintai aku. Aku memakai
pakaian kembali begitupula mas Bagus. Aku menangis dipelukannya.
Sejak kejadian itu aku dan dia sering melakukan hubungan suami istri.
Dimana ada tempat kosong kita selalu melampiaskan gairah sex kita. Bahkan
kita menyempatkan waktu untuk menginap di penginapan untuk sekedar
berhubungan sex. Kini hijab bagiku hanya pendukung usahaku saja , setiap
hari aku berhubungan sexs dengan Mas Bagus dan kami sampai sekarang
belum ada status apa-apa. Sekian.
Demikian cerita sex ini, selalu
ikuti cerita-cerita sex yang lainya ya guest, tentunya bakal makin seru,
makin Hot dan yang pasti bikin kamu horny guest.
Hanya Di : https://birahitki.blogspot.co.id
Hanya Di : https://birahitki.blogspot.co.id
Ingin Mendapatkan Uang lebih? Baca tips di sini : ==> www.bandarpokerindonesia.com
Cerita Sex Pemilik Butik Hijab Lepas Perawan
Reviewed by lolypop
on
02.31
Rating:

Tidak ada komentar